Sunday 24 June 2012

0 Terorisme di Indonesia

Brigadir Jenderal Polisi Golese dalam sebuah jumpa pers mengatakan bahwa ada perubahan pola terorisme di Indonesia. Kepala Badan Penanggulangan Terorisme di Indonesia tersebut menyatakan bahwa basis utama pergerakan terorisme tidak lagi berada di solo namun menyebar ke pulau-pulau kecil lain di Indonesia, hal ini dilakukan karena basis utama pergerakan sudah di”obrak-obrik” aparat.

Serangkaian kegiatan terror seperti Bom Bunuh diri dan pelatihan militer di pulau sumatera ditengarai dikendalikan dari luar solo. Hal lain yang berubah adalah pola pendanaan. Beberapa waktu yang lalu pendanaan berasal dari para anggota kelompok ataupun donatur baik dari dalam maupun luar negeri, setelah para donatur ditangkap maka perampokan beberapa toko emas diduga menjadi sumber pemasok dana operasional terorisme. Perubahan Pola pendanaan lain yang berhasil di ungkap Polri terutama oleh Densus 88 ialah menjadikan internet/dunia maya sebagai sumber pendanaan kegiatan terorisme dengan cara melakukan tindakan pembobolan terhadap situs-situs investasi online.


Perubahan-perubahan pola pergerakan terorisme merupakan bentuk atau  upaya agar gerakan mereka tetap eksis di tengah kepungan aparat yang semakin massif. Penggunaan sumber internet/dunia maya sebagai sumber dana pergerakan melalui perampokan situs investasi online menarik untuk dikaji. Setidaknya perkembangan basis pendidikan dan profesi pelaku terorisme makin lama makin kompleks. Pada awal munculya kegiatan terorisme di Indonesia yang diawali peristiwa bom Bali basis pendidikan dan profesi pelaku merupakan kalangan dengan tingkat pendidikan rendah  dan satu profesi yaitu penganut Islam Fundamentalis namun, seiring waktu semua jenjang pendidikan dan profesi berhasil dimasuki gerakan terorisme. Lulusan SLTA/SMK, wiraswasta hingga mantan anggota TNI berhasil direkrut oleh pergerakan dan berhasil menjalankan aksinya.

Pelaku terakhir yang berhasil ditangkap Densus 88 ialah dua orang Hacker yang berhasil membobol miliaran rupiah dari situs investasi online. Dana yang didapat telah digunakan pembelian sarana prasarana kegiatan terorisme.  Sungguh mengerikan ketika dunia maya yang berpotensi mengakses dana dalam jumlah yang sangat besar berhasil diretas oleh pelaku terorisme. Dana miliaran dolar dari berbagai jenis situs bisnis di internet akan bisa diperoleh dan dipergunakan untuk tindakan terorisme. Salah satu pihak yang mungkin dirugikan akibat”ulah” hacker teroris ialah para aktifis bisnis online. Diperlukan upaya dari semua pihak terutama mereka yang bergelut di dunia internet untuk membantu kepolisian mengungkap kegiatan-kegiatan di dunia maya yang berpotensi dan mengarah ke tindakan terorisme.  

0 comments:

Post a Comment

 

berbagi cerita dan menuai manfaat Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates