Jamaah Tarekat Naqsabandinyah di Sumatera dan beberapa daerah telah melaksanakan shalat Idul Adha pada hari
kamis tanggal 25 Oktober 2012, kementrian agama menentukan Hari raya Idul Adha/lebaran
haji tahun 2012 akan jatuh pada hari
jumat tanggal 26 oktober 2012. perbedaan di atas sudah selayaknya dipahami
sebagai sesuatu hal yang lumrah dalam kehidupan beragama terutama di Indonesia
yang kaya dengan budaya. perbedaan yang disikapi secara toleran akan
menumbuhkan kerukunan bersama.
Idul Adha/lebaran haji merupakan salah satu
dari dua hari raya umat Islam. disebut lebaran haji karena penentuan waktu
pelaksanaan disesuaikan dengan pelaksanaan salah satu rukun haji yaitu wukuf
(berhenti) di padang Arafah. Identitas lain dari hari raya Idul Adha ialah
pelaksanaan ibadah Qurban yang ditandai dengan pemotongan hewan kambing, sapi
maupun unta. Secara historis ibadah Qurban dimulai ketika nabi Ibrahim
mendapatkan perintah menyembelih putra kesayangannya tidak lain adalah nabi
Ibrahim dalam sebuah mimpi yang berulang tiga kali. Dengan penuh kerelaan kedua
belah pihak (nabi Ibrahim dan putranya) melaksanakan perintah dalam mimpinya.
namun begitu, penggantian nabi Ismail dengan domba/kambing karena perintah
Allah dapat diambil I’tibar bahwa ketaatan kepada Allah di atas segalanya.
kecenderungan terhadap kecintaan rezeki dan harta harus diatur sesuai dengan
ketentuan agama maka Allah akan menambahkan kenikmatan dan rezeki kita.
Seekor sapi sebagai hewan Qurban biasanya
merupakan iuran dari 7 orang sedangkan seekor kambing hanya dari 1 orang.
setelah hewan Qurban disembilih maka dagingnya di kemas 1 kiloan dan dibagikan
kepada warga sekitar. motivasi berkorban beragam meskipun motivasi dasarnya ialah
mengikuti perintah agama. Tokoh masyarakat, pemimpin lembaga, sebuah institusi
(sekolah) biasanya menyembelih hewan Qurban sebagai bentuk latihan berQurban.
pembagian daging korban di daerah pedesaan merata, artinya setiap warga desa
biasanya mendapatkan jatah daging korban. Hal ini berbanding terbalik dengan
kondisi di perkotaan. sebagai contoh pelaksanaan pembagian hewan korban di
masjid Agung Istiqlal Jakarta. semenjak dini hari calon penerima maupun
masyarakat umum sudah mengantri di halaman masjid untuk mengambil jatah daging
korban. Meskipun sudah diberlakukan system kupon namun masyarakat dari luar
kompleks banyak yang berdatangan sehingga setiap pelaksanaan pembagian hewan Qurban
akan selalu kurang.
Di beberapa negara timur tengah seperti di Arab
Saudi pembagian hewan Qurban justru mengalami kesulitan. Umat Islam di Arab Saudi
dan jutaan jamaah haji secara serentak pada saat hari raya Idul Adha dan 3 hari
Tasrik menyembelih hewan Qurban sehingga dapat dipastikan stok daging korban
berlimpah. Pengemasan daging korban menjadi kornet yang mampu bertahan lama menjadi solusi
efektifitas pemanfaatan daging korban yang optimal. Daging korban dalam bentuk
kornet dapat dibagi keluar negara Arab Saudi termasuk ke negara Indonesia.