Friday 8 June 2012

0 Sertifikasi Guru


Sertifikasi guru berpengaruh terhadap semua aspek kehidupan guru. Lagu salah satu musisi Indonesia ternama Iwan Fals”Oemar Bakri” nampaknya harus segera disusuli lagu revisi. Beberapa lirik lagu dirasa kurang pas dinyanyikan karena tidak sesuai dengan kondisi saat ini, tidak mampu beli susu, anak kurang gizi, hidup serba kekurangan tidak lagi dirasakan oleh para “pahlawan tanpa tanda jasa”ini. Kenyataan memperlihatkan program sertifikasi guru yang ditindaklanjuti dengan pemberian tunjangan sertifikasi mampu memutar roda kehidupan guru sehingga rata-rata kondisi guru sekarang serba kecukupan dalam aspek finansial. Namun patut disayangkan, peningkatan kecukupan financial tidak selalu diikuti hal positif lain guna peningkatan kompetensi mengajar, kompetensi kepribadian ataupun kompetensi social.

Data di pengadilan agama kabupaten tertentu di Jawa Tengah memperlihatkan terjadinya peningkatan kasus perceraian dari tahun ke tahun di kalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) guru, salah satu penyebabnya ditengarai dengan adanya program sertifikasi. Beberapa hal timbul ketika aspek finansial seseorang meningkat. Pertama, apabila penerima sertifikasi guru adalah ibu rumah tangga yang kesehariannya secara ekonomi sangat tergantung pada suami maka ketika menerima tunjangan tersebut secara otomatis ketergantungan ekonomi berkurang sehingga pola kehidupan rumah tangga berubah. Perubahan pola kehidupan rumah tangga bila tidak mampu direspon oleh pihak suami maupun isteri secara arif maka kemungkinan terjadinya perceraian akan ada.


Pemberian tunjangan sertifikasi guru biasanya akan mempengaruhi beberapa hal :
1.       Pola konsumsi penerima tunjangan sertifikasi berubah, hal ini didukung dengan data makin banyaknya pegawai negeri sipil (PNS) guru yang memiliki laptop, sepeda motor, dan mobil baru
2.       Pola hubungan suami dan isteri berubah, perubahan pola bersifat positif artinya keberadaan tunjangan sertifikasi guru mampu meningkatkan kebahagiaan rumah tangga dan perubahan pola bersifat negative artinya dengan penerimaan tunjangan menjadi penyebab ketidakharmonisan keluarga
3.       Perubahan Sikap religius, hal ini ditandai makin lamanya masa tunggu berangkat ibadah haji karena semakin banyaknya pendaftar dari kalangan PNS Guru
4.        Peningkatan jenjang pendidikan, banyak guru penerima tunjangan sertifikasi yang melanjutkan pendidikan ke jenjang strata 1, strata 2 maupun strata 3
Tunjangan sertifikasi guru merupakan bentuk penghargaan negara pada para “pahlawan tanpa tanda jasa”. Harapan pemberian tunjangan adalah peningkatan kesejahteraan sehingga guru akan lebih berkonsentrasi terhadap pendidikan dan pada akhirnya mutu pendidikan di negara Indonesia akan lebih maju. Tantangan bagi penerima tunjangan adalah bagaimana pengelolaan keuangan agar maksimal dalam meningkatkan kesejahteraan. Diperlukan tambahan pengetahuan mengenai manajemen keuangan bagi penerima sertifikasi guru karena, peningkatan pemasukan biasanya diikuti peningkatan keinginan sehingga keberadaan tunjangan justru menimbulkan kenaikan jumlah hutang. Beberapa sumber bacaan tentang perencanaan keuangan salah satunya karya safir senduk perlu dibaca oleh penerima tunjangan supaya produktifitas dana tunjangan sertifikasi guru maksimal.   

0 comments:

Post a Comment

 

berbagi cerita dan menuai manfaat Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates