Saturday 21 July 2012

0 Latihan menuju Transendensi Pemikiran


Perkuliahan filsafat ilmu yang kelima dilaksanakan pada hari jumat jam 14.00 sampai jam 16.00 di ruang 201. Pada perkuliahan pertama Prof. Gunawan diawali dengan membuat asosiasi primer dengan mendengar yaitu menggunakan kata kuda, dosen, mahasiswa masing-masing dengan jumlah 10 kata. Dari kata kuda, dosen, mahasiswa, sebenarnya dapat diperoleh ratusan kata yang didapat oleh mahasiswa dan semua pendapat masing-masing mahasiswa tersebut benar.  Setelah itu mahasiswa diminta untuk membuat kalimat dengan salah satu 10 kata dari mahasiswa. Tujuan ini untuk membuka pikiran kita dari batasan-batasan yang dibuat manusia itu sendiri dan melatih mahasiswa untuk berani mengutarakan pemikiran-pemikiran atau pikiran yang diperoleh mahasiswa ke forum dengan tidak takut salah.. Misalnya batasan kota, sebenarya dalam batasan kota tidak ada atau tidak terlihat batasannya.
Membuat asosiasi primer dengan mata, mahasiswa di minta untuk menulis apa saja yang dilihat oleh mata yag dianggap depan dalam ruangan kelas sesuai keinginan mahasiswa. Setelah itu berlanjut dengan melihat lebih sempit lagi dan diperkecil lagi dan ternyata dapat kita lihat bermacam-macam benda. Kegiatan ini bertujuan agar kita dalam memandang apa yang kita lihat tidak ada batasnya. Misalkan dalam sudut layar bisa dilihat berbagai benda yang bisa mencapai ratusan. Sehingga dalam cara memandang sesuatu dapat dipandang dengan berbagai sudut pandang yang bermacam-macam dan berbagai individu cara melihat atau memandang bisa berbeda-beda.  
Dalam perkuliahan prof. Gunawan menggunakan pendekatan LFA (Logical Framework Approach) yaitu pengembang kemampuan memandang dan memecahkan masalah secara akuntabel. Akuntabel yang artinya sampai kapanpun bisa dikejar. Dilatih untuk berfikir secara logika dan berani mengungkapkan pendapat dengan tidak takut salah.



ISI
Perkuliahan filsafat ilmu yang diampu Prof. Gunawan menggunakan pendekata LFA (Logical Framework Approach) yang mempunyai arti pengembang kemampuan memandang dan memecahkan masalah secara akuntabel. Dalam hal ini manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Letak kesempurnaan manusia ini dibandingkan dengan makhluk-makhluk ciptaan Tuhan yang lain adalah pada kelengkapan kemampuannya, yaitu kemampuan berfikir, berbuat dan merata yang terpadu dalam ruang dan waktu.
Kemampuan berfikir manusia yang paling hakiki adalah kemampuan membedakan ruang dan atau waktu. Kemampuan membedakan waktu ini memberikan kemungkinan bagi manusia untuk dapat menghubungkan fenomena diwaktu lampau. Dalam perjalanan hidup manusia dalam ruang dan waktu (lampau, sekarang dan akan datang) yang membentuk kontinum (tidak terputus-putus) memposisikan manusia menjadi makhluk yang selalu telah, sedang dan akan belajar dengan tiada henti sepanjang hayat (lifelong learning). Semua gejala alam bersifat kontinum tergatung dengan pemikiran alam.
Ketika di setiap pasangan ruang dan waktu manusia memanfaatkan kemampuan puncak, berfikirnya masing-masing baik sebagai hasil belajar dari perjalanan hidup masing-masing mampu memanfaatkan hasil belajar orang lain khususnya hasil belajar para ahli maka pada kondisi inilah dapat dikatakan bahwa yang bersangkutan menggunakan LFA (Logical Framework Approach) atau pendekatan berfikir logis.
Demikian isi perkuliahan pada hari jumat siang berdampak pada mahasiswa terutama penulis bahwa dalam berfikir dengan menggunakan logika dan tidak takut salah untuk mengungkapkan suatu pendapat atau pemikiran ke forum, serta selalu ingin belajar terus menerus sepanjang hayat.


PENUTUP
Perkuliahan ini membuka pemikiran kita bahwa kita dilatih untuk membuka wawasan kita, membuka pikiran kita bahwa dalam berfikir kita tidak ada batasan-batasan dalam berfikir dan berfikir logis. Di Indonesia terdapat berbagai tempat seperti kota, desa dan pantai, pulau dan sebagainya mempunyai karakter yang berbeda-beda. Dalam pendidikan indonesia menerapkan batasan nilai kelulusan padahal kemampuan masing-masing tempat tidak sesuai dengan kemampuan murid di masing-masing daerah, hal ini berbeda dengan pendidikan yang ada di negara finlandia bahwa negara finlandia yang mengutamakan pendidikan dengan memiliki pendidik yang berkualitas walaupun gaji tidak seberapa.
Dalam mata kuliah filsafat ilmu pada moment ini mengajak mahasiswa terutama untuk berfikir logis dan selalu belajar dan belajar tanpa ada batasnya atau sepanjang hayat tanpa ada batasan ruang dan waktu. Karena manusia di ciptakan Tuhan lebih sempurna di antara makhluk-makhluk yang diciptakanNya sehingga dengan adanya perkuliahan ini dapat dimanfaatkan dan diterapkan dengan baik sehingga berguna pada saatnya nanti.

0 comments:

Post a Comment

 

berbagi cerita dan menuai manfaat Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates