Google Spam Fighter yang dipunyai google diperankan oleh beberapa wanita salah satunya ialah Gita Cherry Prabhandari. Gita Cherry Prabhandhari merupakan orang Indonesia asli yang besar di Indonesia, saat ini ia bekerja di bagian Search Quality Associate untuk bahasa Indonesia di Dublin, Irlandia. Dan Search Quality Associate untuk bahasa Indonesia di Dublin, Irlandia.
Kabarnya, Gita Cherry Prabhandhari ini menguasai 3 bahasa, yaitu bahasa Indonesia, bahasa Jepangs dan bahasa Inggris. Tak hanya itu, si cantik Gita Cherry Prabhandhari ini punya spesialisasi di bidang Spam Investigation, Digital Media Planning, Web Analytics, Oral History, Social Resarch dan Web Building.
Salah satu google spam fighter asal Indonesia ini mempunyai tugas di antaranya:- Meninjau ulang kualitas dan kuantitas sebuah situs/blog.
Gita menguasai berbagai bahasa Asing di antaranya Inggris, Jerman, dan Jepang. Pendidikan terakhirnya adalah sarjana di Ritsumeikan Asia Pasific University Jepang, sebelumnya Gita juga menyelesaikan pendidikan menengahnya di SMA l Azhar 1. Gita Cherry Prabhandhari mempunyai spesialisasi di bidang spam investigation, digital media planning, web analytics, social reasearch dan web building.
Riwayat Pendidikan Gita Cherry Prabhandari
Gita menamatkan studi S1 Gita di Ritsumeikan Asia Pacific University (APU) di Beppu, Oita, Jepang. Gita diterima sebagai mahasiswa berbasis Bahasa Inggris dengan dua beasiswa: APU 100% Tuition Reduction untuk biaya kuliah; dan JASSO Honors Scholarship for Privately Financed International Student. Terdaftar di Program Akselerasi, yang memberi kesempatan bagi Gita untuk lulus dalam waktu tiga tahun, Gita diwajibkan mengambil 20 sks kelas berbasis Bahasa Jepang, yang sebenarnya tidak wajib bagi mahasiswa berbasis Bahasa Inggris lainnya yang mengambil masa studi normal empat tahun. Di jurusan Studi Asia Pasifik, Gita mempelajari aspek sosial, pendidikan, kebudayaan, hukum dan sejarah dari region Asia Pasifik. Di luar itu, Gita pun mempelajari ilmu komputer dan TI dasar. Selain berkutat dengan buku dan makalah, Gita juga menghabiskan masa-masa kuliah Gita dengan bermacam kerja paruh waktu, sambil tetap aktif mengikuti berbagai kegiatan sosial.
Jenjang magister Gita tempuh di Graduate School of Ritsumeikan Asia Pacific University (APU), jurusan Kajian Asia Pasifik, dengan konsentrasi pada Kajian Jepang Kontemporer. Program ini mengharuskan Gita menyelesaikan satu semester di Ritsumeikan Graduate School di Kyoto. Gita mendapatkan beasiswa uang kuliah dan beasiswa untuk biaya hidup dari Sagawa Foreign Student Scholarship Foundation. Pada intinya, studi Gita mencakup region Asia Pasifik pada umumnya dengan fokus pada kondisi Jepang saat kini, dengan menganalisa segi sejarah, kultur pop, sastra, kemasyarakatan, ekonomi dan hubungan internasional Jepang terhadap negara lainnya
Topik penelitian Gita selama S1 dan S2 adalah mengenai masalah jugun ianfu di Indonesia. Tesis S2 Gita berjudul “The Construction of the History of Comfort Women in Indonesia: Oral History of the Indonesian Comfort Women”. Jugun ianfu adalah sebuah eufemisme yang lazim digunakan untuk mendefinisikan para wanita yang dipaksa memberikan pelayanan seksual untuk tentara Jepang pada 1931-1945, periode yang disebut Jepang sebagai Perang Lima-Belas Tahun. Oral History (Sejarah Oral) adalah metode yang umum digunakan dalam membangun sejarah jugun ianfu Indonesia akibat sedikitnya sumber sejarah primer dan dokumen tertulis yang berkaitan. Dalam penelitian ini, Gita mewawancarai beberapa mantan jugun ianfu, aktivis, dan para ahli dalam bidang ini.
0 comments:
Post a Comment